Logo BBC

Kelaparan bagi Warga Afghanistan Sama Menakutkan dengan Corona

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Zabiullah, satu dari jutaan pekerja harian, kembali ke pasar di Kabul dengan kereta dorongnya. Itu adalah modalnya satu-satunya untuk meneruskan harapan dan menghindari kelaparan.

Ia mencoba tinggal di rumah, tapi ia mendengar adanya program pemerintah membagi-bagikan roti untuk orang-orang miskin seperti dirinya.

"Tak ada yang membantu, bahkan dengan sepotong roti," keluhnya. "Saya takut kelaparan. Virus corona tak akan membunuh kami, tapi sudah pasti kami akan mati karena kelaparan."

"Sebanyak 12,4 juta orang terancam kelaparan dalam beberapa bulan ke depan," kata Toby Lanzer, kordinator upaya kemanusiaan PBB di Afghanistan. "Kita perlu meningkatkan upaya mempertahankan kehidupan di Afghanistan."

Karantina di negara maju, yang didukung oleh banyaknya program jaminan pemerintah, ditujukan untuk melindungi sistem layanan kesehatan dari tekanan.

Dokter-dokter di Afghanistan merasa perlu bercerita.

"Kami kehilangan tiga orang dokter minggu ini akibat Covid," kata seorang dokter di Kabul lewat telepon. Ini merupakan hari pertamanya kerja sesudah pulih dari Covid-19.

"Mereka kontak dengan pasien Covid dan tidak pakai baju pelindung".

Di Provinsi Faryab, seorang dokter lain menjelaskan bahwa "banyak dokter senior menutup klinik karena mereka menghadapi risiko tanpa perlindungan yang memadai".

Di Herat, Provinsi yang berbatasan dengan Iran, dokter bercerita tentang kurangnya peralatan penting seperti ventilator dan pakaian pelindung di ICU.

Mereka juga bepergian sehari dua kali di dalam satu minibus tanpa jaga jarak yang cukup.