Logo BBC

Mengapa Masih Ada Orang yang Menyangkal Pandemi COVID-19?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Menurut Najmah, sikap denial adalah hasil akumulasi berbagai faktor seperti ekonomi, relijius, dan terutama ketidakjelasan penanganan Covid-19 baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ini diperparah oleh misinformasi dan hoaks yang menyebar dengan mudah melalui media sosial.

Semua itu dapat membuat orang cenderung abai terhadap risiko penyakit ini dan tidak percaya atau takut pada otoritas kesehatan. Dalam beberapa situasi, ia bahkan berujung pada hilangnya nyawa.

Seperti yang terjadi pada Helmi Indra, 34 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada awal Juli lalu dalam keadaan positif Covid-19 setelah kondisinya memburuk dan dirawat di rumah sakit.

Helmi menceritakan, dalam rangkaian twitnya yang viral, bahwa sang ayah sempat menolak vaksinasi dan enggan dibawa ke rumah sakit karena "takut dicovidkan".

Helmi mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa ayahnya percaya pandemi Covid-19 itu nyata, namun ia terpengaruh oleh misinformasi tentang vaksin dan anggapan bahwa banyak pasien Covid-19 meninggal bukan karena penyakitnya melainkan karena interaksi obat. Itu membuat pria berusia 60 tahun itu takut ke rumah sakit.

Helmi yakin bahwa hoaks berperan besar dalam kematian ayahnya. Menurut Helmi, sang ayah jarang mengecek kebenaran informasi yang tersebar lewat WhatsApp.

"Di minggu-minggu itu berita mengenai interaksi obat lagi kencang-kencangnya, tersebar ke grup-grup WA, itu jadi salah satu yang membuat takut ... Akhirnya Papa hanya minum obat pereda nyeri aja untuk pusingnya dan tidak mengonsumsi semua obat yang direkomendasikan," tuturnya.

Bibit keraguan

Najmah dan kolega melakukan studi kualitatif di Sumatera Selatan sepanjang tahun lalu untuk mengukur sikap masyarakat terhadap Covid. Mereka menemukan para partisipan cenderung tidak percaya pada Covid-19 atau ragu untuk percaya.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific April lalu, Najmah dan rekan menyimpulkan bahwa bibit dari sikap denial masyarakat adalah ketidakpercayaan pada pemerintah.