Logo BBC

Mengapa Masih Ada Orang yang Menyangkal Pandemi COVID-19?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Dalam situasi krisis, hoaks dan teori konspirasi dapat menawarkan fakta alternatif yang lebih nyaman untuk diterima, Prof. Sulfikar menjelaskan. Namun mereka berdampak pada persepsi risiko, membuat orang menjadi lengah.

Menurut Prof. Sulfikar saat ini persepsi risiko masyarakat sudah lebih baik, setelah Covid menyebar luas dan banyak masyarakat yang mengenal orang-orang yang sakit parah atau meninggal karena penyakit itu. Namun demikian, selalu ada orang yang memutuskan untuk bersikap abai karena kondisi sosial-ekonomi dan psikologis.

Cara lain untuk mati

Menurut Rizqi Amelia Zein, pakar psikologi kesehatan dari Universitas Airlangga, faktor lain yang dapat menjelaskan penyangkalan terhadap Covid adalah hasil World Value Survey pada 2020 yang menemukan bahwa populasi di Indonesia umumnya menganut nilai tradisional-survival.

Nilai tradisional menekankan pada pentingnya agama, hubungan orang tua dan anak, kepatuhan pada otoritas, dan nilai-nilai keluarga tradisional. Adapun nilai survival menekankan pada keamanan ekonomi dan fisik. Lawan dari nilai tradisional adalah sekuler-rasional sedangkan lawan nilai survival adalah self-expression.

Amel mengatakan, orang-orang survivalis melihat Covid-19 sekadar "cara lain untuk mati". Mereka bukannya tidak takut, kata Amel, tetapi memprioritaskan ancaman yang jelas (kehilangan pendapatan) daripada yang tidak kelihatan (virus Covid-19).

"Lebih banyak orang yang bilang `ngapain sih kamu takut sama Covid kenapa enggak takut sama yang Mahakuasa wong [kalau sudah waktunya] mati ya pasti mati`," ujarnya.

Menurut Amel, kampanye kesehatan yang bersifat komunikasi risiko dan menggunakan unsur ketakutan - terutama jika ketakutan itu hanya dipresentasikan, tanpa solusi yang bisa dilakukan - kurang efektif bagi masyarakat survivalis. Alih-alih memotivasi mereka untuk melakukan pencegahan, itu malah membuat mereka merasa tidak berdaya.

Pendekatan yang lebih tepat, Amel berpendapat, adalah pesan solidaritas - bagaimana caranya persoalan ini diselesaikan bersama-sama. "Pendekatan solidaritas itu yang dari awal enggak keluar di komunikasi risikonya pemerintah," kata Amel.

Bagaimana cara menanggapinya?