Logo BBC

Wawancara Khusus Supermodel Berhijab yang Tinggalkan Dunia Fashion

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Saya sangat malu, karena ketika saya dinominasikan, teman-teman datang ke rumah dan saya bilang, `Jangan datang- ibu saya menyiapkan sepatu dan kalian tidak akan tahu apa yang kalian hadapi!`"

Kekhawatirannya terbukti. Ibu Halima menghancurkan mahkota yang diperolehnya dan mengatakan, "Kamu terlalu fokus pada teman dan kontes kecantikan."

Namun Halima tetap mengikuti ajang Miss Minnesota USA pada 2016. Ia merupakan kontestan pertama yang mengenakan hijab dan menjadi semi finalis.

Halima Aden
Alamy
Competing in the Miss Minnesota pageant in 2016

Sang ibu merasa kecewa ketika Halima memilih untuk mengejar karier di duna model - karier yang dianggap ibunya bertentangan dengan status yang melekat pada Halima: berkulit hitam, Muslim, pengungsi.

Bahkan ketika Halima mulai menapaki catwalk utama dunia untuk menjadi model Yeezy dan Max Mara, atau menjadi juri Miss USA, ibunya masih mendorong Halima untuk "mendapatkan pekerjaan yang layak".

Sisi kemanusiaan dalam karier Halima-lah yang berhasil meyakinkan ibunya bahwa karier modeling yang dijalaninya sepadan.

Sebagai seorang pengungsi yang telah berjalan 12 hari dari Somalia ke Kenya untuk kehidupan yang lebih baik, Halima tahu pentingnya membantu mereka yang membutuhkan.

"Dia berkata, `Kamu tidak boleh menjadi model jika tidak memiliki sikap memberi bagi sesama`. Dalam pertemuan pertama saya dengan IMG, saya meminta mereka untuk membawa saya ke Unicef, "kata Halima.

Halima Aden, model
Getty Images

IMG mendukungnya dan pada 2018 Halima menjadi duta Unicef. Karena dia menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsian, ia berkonsentrasi pada hak-hak anak.

"Ibu saya tak pernah memandang saya sebagai model atau gadis sampul. Dia memandang saya sebagai secercah harapan bagi para gadis muda dan selalu mengingatkan saya untuk menjadi teladan bagi mereka."

Halima ingin meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak telantar, sekaligus ingin menunjukkan pada anak-anak itu bahwa kalau ia saja bisa keluar dari kamp pengungsian, mereka juga memiliki harapan yang sama.

Namun Unicef tidak memenuhi harapannya.

Pada tahun 2018, tidak lama setelah menjadi duta Unicef, ia mengunjungi kamp Kakuma untuk menyampaikan pemikirannya dalam forum Ted Talk.

"Saya bertemu dengan anak-anak dan bertanya kepada mereka, `Apakah semuanya masih dilakukan seperti yang sudah-sudah, apakah kalian masih harus menari dan bernyanyi di depan pendatang baru?` Mereka berkata, `Ya, tapi kali ini kami tidak melakukannya untuk selebritas lain yang mereka bawa ke kamp, kali ini kami melakukannya untuk kamu.` "